HozumiSensei to Matsuri Kun - Chapter 3. "Haaahhhh..". Hanya eranganku yang terdengar di ruangan sempit itu. Sudah hampir seminggu sejak aku memutuskan untuk mulai menulis kisah Romcom. Alasannya sangat sederhana, aku telah jatuh ke titik terendah, benar saja, ini terlalu berbeda dari apa yang kutulis di masa lalu. NovelAyahku (Bukan) Pembohong menggambarkan pengalaman profil tokoh ayah yang menganggap cerita-cerita dongeng dapat memberikan motivasi besar bagi perkembangan anaknya. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang positif untuk didengarkan dan bisa menginspirasi sang buah hati. Tetapi tidak untuk tokoh aku, Dam, di dalam novel ini.. Kedekatan ayahnya dengan pemain sepak bola berbakat, Lembah Bukhara Pengarang: Kadek Pingetania. Tahun Terbit : 2017. Cetakan : Pertama. Tebal buku : 312 halaman. Sinopsis : Diandra tidak menyukai kakak kelasnya itu, entah kenapa dia selalu risih saat tau kalau kakak kelasnya itu selalu memantaunya. Diandra tidak membencinya. Diandra hanya jengkel kepadanya karena sikap Dave kepada Diandra sangatlah tidak lazim. Penulisanresensi harus memberikan informasi tentang buku yang diulas secara detail, supaya pembaca tahu tentang buku tersebut. Selain itu, ini juga salah satu cara mempromosikan buku atau karya yang diresensikan. 3. Sinopsis. Sinopsis adalah ringkasan dari sebuah karya atau buku. BUKUNOVEL BUKAN SALAH HUJAN BY UMMUCHAN di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Kolom Membaca Ulang 'Hujan Kepagian'. Saya bukan hanya pembaca yang lambat, tapi juga pembaca yang terlambat. Dan karena dua hal itu, sampai dua puluh tahun lewat menggeluti kepenulisan, saya tetap merasa bahwa saya adalah penulis dengan bacaan yang terbatas. Jadi, jika saya terlihat sebagai penulis yang tak terlalu gemar name dropping . Novel dan Hujan pun Berhenti – Novel remaja, identik dengan kisah asmara, persahabatan yang menggebu dan penuh mimpi. Tapi tidak berlaku pada novel karya Farida Susanty ini. Meskipun mengambil peranan remaja tapi, pada novel Dan Hujan pun Berhenti ini kamu tidak akan menemukan kisah manis atau lucu-lucuan khas masa putih abu-abu. Sebaliknya kamu akan disuguhkan banyak drama dan gejolak emosi atas kesedihan setiap karakternya. Bisa dikatakan, novel ini adalah gambaran sisi gelap yang kadang dilalui beberapa remaja sejak dini. Ketika di usia mereka seharusnya hanya disibukan oleh pendidikan dan pertemanan, namun pada novel bersampul hitam ini justru sebaliknya. Sebagai salah satu novel remaja paling suram yang terbit tahun 2007, novel ini cukup eksentrik dan menarik banyak perhatian. Berani tampil beda dengan novel teenlit atau chicklit biasanya, novel ini muncul dengan nuansa yang jauh dari elemen itu semua. Tentu, hal ini justru menjadikan novel dan Hujan pun Berhenti ini menjadi sangat unik. Sang penulis, Farida Susanty juga merupakan penulis muda berbakat kala itu yang memenangkan Khatulistiwa Literary Award. Hal ini juga yang membuat nama Farida Susanty sontak melambung tinggi dan dikenal oleh banyak orang. Melalui karya pertamanya ini, rupanya bisa dikatakan novel ini sedikit banyak menciptakan warna baru untuk novel yang audience pembacanya rata-rata remaja. Tidak seperti sekarang, dulu novel dengan genre ini termasuk masih langka terutama yang datangnya dari penulis Indonesia. Profil Penulis Novel dan Hujan pun BerhentiSinopsis Novel dan Hujan pun BerhentiNilai Moral dari Novel dan Hujan pun Berhenti1. Menghadapi Masalah, Bukan Menghindarinya2. Terbuka pada Orang Lain3. Melihat dan Mensyukuri Apa yang Telah Dimiliki4. Tidak Perlu Merasa Rendah Diri5. Mengontrol EmosiKelebihan Novel dan Hujan pun BerhentiKekurangan Buku dan Hujan pun BerhentiTertarik dengan Novel dan Hujan pun Berhenti?Buku Best Seller NovelArtikel Terkait Rekomendasi Novel Profil Penulis Novel dan Hujan pun Berhenti Farida Susanty adalah nama di balik novel misterius bersampul hitam ini. Wanita kelahiran 1990 ini mengawali debut pertamanya sebagai penulis dengan novel dan Hujan pun Berhenti’ pada 2007 lalu. Dengan novel eksentriknya itu namanya semakin dikenal luas. Bahkan hingga saat ini pun novel dan Hujan pun Berhenti’ masih terus dicetak ulang dan masih terjajar rapi di jajaran rak buku untuk novel terbaik. Farida bahkan memenangkan penghargaan penulis novel berbakat pada 2007 atas novel yang sama. Tidak hanya itu, karya Farida Susanty lainnya seperti novel dan kumpulan puisi juga sering diterbitkan. Pada beberapa karyanya, Farida juga berkesempatan menjalin kerja sama dalam menuliskan karya dalam bentuk prosa, bersama Gus tf Sakai yang berjudul Perantau. Serta bersama Acep Zamzam Noor dengan judul puisi Menjadi Penyair Lagi. Tidak hanya prosa dan puisi saja, Farida juga pernah menerbitkan buku lain dengan judul Karena Kita Tidak Kenal 2010. Ada pula seri buku, The Journeys Kisah Perjalanan Para Pencerita 2011, The Journeys 2 2012 dan The Journeys 3 2013. Karya milik penulis Farida Susanty ini masih bisa kamu temukan di sejumlah toko buku dan juga situs online terpercaya seperti Gramedia. Novel dan Hujan pun Berhenti juga telah dicetak ulang dengan cover baru sebanyak 3 kali yang membuat novel ini jadi semakin fresh tapi tidak meninggalkan kesan misterius dan gelapnya. Buku ini diceritakan melalui sudut pandang dua tokoh utama yakni Spiza si gadis yang ingin mengakhiri hidupnya, dan Leo yang memutuskan untuk melawan seluruh dunia seperti keinginan. Lalu siapakah mereka? Apa yang terjadi sebenarnya? Kisah berjalan dari kedua remaja yang hidup pada dua sisi yang berbeda. Mereka tenggelam dalam kehidupannya masing-masing yang memuakan. Cerita berpusat pada karakter remaja laki-laki bernama Leo. Hidup dengan penuh kemewahan dan serba kecukupan rupanya tidak selalu menggambarkan kehidupan yang indah dan makmur. Sama halnya dengan Leo, dirinya merasa tidak memiliki kehidupan yang tak berguna. Leo adalah anak korban perceraian rumah tangga orang tuanya, sejak kecil telah ditempa dengan banyak hal yang berbau kekerasan, teriakan, dan perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang tuanya. Tentu, bukan karena sengaja tapi Leo secara malang selalu ditempatkan pada situasi yang tidak ingin diketahui. Kehancuran rumah tangga orang tuanya membuat Leo tumbuh sebagai anak yang membenci semua orang di sekitarnya. Dia bahkan sering dianggap berandal atau preman di sekolah oleh teman-temannya. Berkelakuan tidak baik, merudung sesama, dan masih banyak kenakalan lain yang tak terhitung jumlahnya. Meskipun dia tahu hal itu semata-mata hanya sebuah pelampiasan emosinya yang tak bisa dikeluarkan di depan orang tuanya. Leo si pembenci semua orang itu, pernah menyukai seseorang. Gadis yang pernah membuat dirinya bisa bernafas dan menemukan sisi baiknya. Iris, tapi sayangnya dia sudah pergi. Dan layaknya remaja rapuh tanpa pondasi, Leo pun terpuruk dan semakin membenci dunia dan seisinya. Kisah kehidupan masa lalu Leo yang pahit, rupanya tidak begitu menyedihkan. Kala dia menemukan bahwa ada seseorang yang sama terlukanya dengan dia. Seorang gadis bernama Spiza, yang rupanya teman satu sekolahnya. Entah apa yang telah dialami gadis itu, tapi kali pertama Leo bertemu Spiza, gadis itu mengaku akan bunuh diri nanti saat tidak hujan. Pertemuan mereka bukanlah pertemuan indah, Leo yang sedang berlumur darah karena dikeroyok geng sekolah lain tanpa sengaja melihat Spiza. Gadis itu sedang memasang teru teru bozu, boneka yang dipercaya bisa menangkal hujan dalam budaya Jepang. Dengan alasan karena Spiza ingin bunuh diri ketika hujan berhenti. Pertemuan kedua mereka, Leo lagi-lagi menemukan Spiza dalam usaha bunuh diri yang lain. Gadis itu menenggelamkan diri ke dalam bak kamar mandi sekolahnya yang sudah berlumur darah. Melihat Spiza, Leo lagi-lagi tak bisa tinggal diam. Bagi Leo, Spiza tampak mirip dengan sosok Iris yang hilang dari hidupnya. Sehingga, ada keinginan kecil dalam hati Leo untuk menjaga gadis yang selalu ingin mengakhiri hidupnya ini. Disisi lain Spiza membenci Leo karena selalu menghalangi usahanya untuk bunuh diri. Tapi setelah banyak pertemuan, perlahan Spiza juga mulai titik terang. Bahwa dalam kehidupannya dia tidak sepenuhnya sendirian. Orang seperti Spiza dan Leo keduanya bisa menemukan sisi yang sama dan mampu melengkapi kepedihan masing-masing. Meski tidak selalu sependapat. Ada banyak naik dan turun antara hubungan perteman keduanya yang perlahan saling menyembuhkan. Keduanya dekat karena luka yang sama, tapi juga sembuh karena hal yang sama. Tapi meskipun begitu, masih banyak permasalahan lain yang harus dihadapi. Ketika hujan benar-benar berhenti, manakah yang menjadi pilihan mereka. Apakah ingin melarikan diri dari kehidupan untuk selamanya saja, atau memilih hidup dan menghadapi segala permasalahannya? Ingin tahu bagaimana kisah selanjutnya? Baca kisah selengkapnya di sini yuk! Nilai Moral dari Novel dan Hujan pun Berhenti Kisah Leo dan Spiza sedikit banyak memberikan pelajaran pada kita sebagai pembaca, baik mengenai hubungan pertemanan dan dalam menyikapi masalah dalam hidup. Dari banyaknya moral kehidupan yang bisa kita pelajari, berikut ini beberapa nilai yang ingin diangkat penulis. 1. Menghadapi Masalah, Bukan Menghindarinya Dalam novel ini menceritakan kisah kedua remaja yang memilih menghadapi masalah setelah mereka melalui banyak hal bersama. Dari karakter Spiza, dia merupakan seorang gadis penuh kekecewaan dari dalam dirinya. Hingga sempat melakukan percobaan bunuh diri beberapa kali. Dengan pemikiran bahwa mungkin setelah meninggal dia tidak perlu lagi merasakan perih hidupnya. Tidak ada lagi orang yang akan mengecewakannya. Akan tetapi semakin mengenal Leo, Spiza ingin mencoba untuk menghadapi masalahnya. Spiza ingin menghadapi perasaan yang kalut dan sedih, dia juga ingin menghadapi ketakutannya sendiri. Oleh karena itu, setelah mengenal Leo, Spiza ingin mencoba menghadapi masalah dan bukan menghindarinya. 2. Terbuka pada Orang Lain Menyoroti kedua tokoh utama yang saling bergelut dengan kesedihan masing-masing. Bagi Leo dirinya adalah orang paling tidak beruntung di dunia, yang terjebak dalam lingkungan yang menyebalkan. Dimana tidak satu orang pun peduli padanya kecuali Iris yang akhirnya meninggalkannya juga. Bagi Spiza, dirinya adalah gadis paling malang karena selalu saja dikecewakan berkali-kali oleh orang terdekatnya. Tidak pernah memiliki kebahagiaan bahkan cita-cita dalam hidupnya. Akan tetapi, saat keduanya mau membuka diri dan melihat sekeliling. Mereka sadar bahwa mereka bukan satu-satunya orang yang terluka, bahwa ketika sebuah masalah menimpa, mereka bukan satu-satunya yang mengalami hal tersebut. Dengan terbuka, dan berdamai dengan orang lain dan juga masa lalu, keduanya mulai melihat titik terang hidupnya. 3. Melihat dan Mensyukuri Apa yang Telah Dimiliki Novel ini memang bercerita tentang kisah yang kelam dan sisi gelap dari kehidupan remaja. Yang mana hal itu berbanding terbalik dari hal yang biasanya dimiliki oleh kehidupan mereka. Namun dalam hidup memang selalu ada naik dan turunya. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa kita kehidupan tidak selalu berada di bawah, ada kalanya kita akan merasakan kebahagiaan juga. Walaupun hal tersebut kadang sulit untuk disadari ketika perasaan sedang begitu sedih, dan pikiran hanya selalu tertuju pada hal-hal buruk saja. Untuk itu, kita perlu belajar dari karakter Spiza supaya tidak menjadi sosok yang terlalu tertekan akan kehidupan hingga melakukan hal yang berbahaya. Sebab, pada akhirnya ketika Spiza mau melihat Leo, disana dia juga melihat bahwa ada sedikit harapan dalam hidupnya. Bahwa rupanya ada orang lain seperti Leo yang mau mempedulikannya. Selain itu, ketika kita sudah bisa memahami apa yang ada di sekeliling kita, membuat kita untuk bisa menemukan kebahagiaan. Bahagia memang sederhana, tidak selalu datang dari orang lain. Tapi yang sulit adalah menemukan kebahagian itu sendiri. 4. Tidak Perlu Merasa Rendah Diri Perasaan rendah diri yang cukup kuat di sini juga muncul di karakter Spiza sehingga dirinya merasa tidak layak untuk hidup. Gadis itu selalu ingin mengakhiri hidupnya supaya tidak ada lagi orang yang mengecewakannya dan begitu pula sebaliknya. Padahal perasaan rendah diri inilah yang justru membuat kita semakin terpuruk. Oleh karena itu, ketika sejumlah permasalahan terus menerus memburu, kita hanya perlu menyisihkan waktu sejenak untuk istirahat dan menenangkan diri. Jangan terlalu banyak berpikir, sebab hal itu akan membuat kita memikirkan hal yang kurang penting. Pikiran yang penuh tidak hanya memicu stres saja, akan tetapi juga dapat membuat sejumlah klaim atas diri sendiri mematahkan kita. Misalnya seperti merasa rendah diri dan menyalahkan diri sendiri. Maka dari itu ada baiknya, jika kita mencintai diri sendiri dan menerima segala kelebihan serta kekurangan di dalam diri. Supaya hati menjadi jauh lebih bahagia. 5. Mengontrol Emosi Selayaknya remaja yang masih menggebu-gebu, Leo sebagai remaja juga masih begitu menggebu-gebu dalam melakukan sesuatu. Terlalu cepat menyimpulkan dan mengambil keputusan. Sama saat dia memutuskan menjadi remaja yang bengal dan selalu bermasalah dengan siapa saja. Tindakan Leo yang begitu dipenuhi emosi menunjukan bahwa dirinya tidak bisa mengontrol amarah dan emosinya. Dia seolah ingin melampiaskan kemarahannya pada siapa saja. Tapi ketika dia bersama Iris, Leo berubah menjadi laki-laki yang pandai mengatur emosi. Sama saat dia bertemu dengan Spiza. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa sebenarnya ketika seseorang mampu mengontrol emosinya, dia akan jauh lebih bijak dalam mengambil sikap, bertutur kata dan juga ketika menjalin hubungan dengan orang lain. Seseorang yang mampu mengontrol emosi juga dinilai sebagai sosok yang dewasa. Oleh karena itu, banyak dari orang-orang yang pandai mengontrol emosi, dijadikan panutan oleh orang lain. Kelebihan Novel dan Hujan pun Berhenti Mengingat novel ini pertama rilis di tahun 2007, yang mana saat itu masih sedikit penulis yang menyoroti isu sosial seperti mental health seperti ini. Sehingga hal tersebut membuat novel ini begitu menarik dan berbeda dari novel remaja pada umumnya. Lebih dari itu premis yang diambil penulis sebenarnya sederhana, yakni dua orang yang saling terluka dan menjadi korban broken home bersatu untuk saling menyembuhkan dan menemukan tempat bersandar. Akan tetapi ide menarik ini diterapkan pada karakter yang masih muda dan rawan sehingga wajar ketika, dampak pada tiap karakter begitu kuat. Leo menjadi nakal dan bengal, Spiza bahkan ingin bunuh diri. Hal ini membuat cerita menjadi lebih nyata dan believable. Selain itu penggambaran setiap detail perasaan pada novel ini juga cukup baik. Kekurangan Buku dan Hujan pun Berhenti Dari segi teknis penulisan novel ini memiliki beberapa kekurangan, tapi salah satu hal yang paling signifikan adalah penggunaan huruf kapital yang berlebihan. Sebab, untuk penekanan kata atau menunjukan bahwa karakter sedang dalam keadaan marah atau kecewa. Sebenarnya tidak perlu menggunakan huruf kapital semua pada satu kalimat utuh. Hal ini dinilai beberapa pembaca terlalu berlebihan dan akan mengganggu saat kita membaca. terlebih lagi, pada beberapa pembaca yang tidak suka cara penulisannya, akan mengalami penurunan minat dan hilangnya emosi antara si pembaca dan cerita tersebut. Selebihnya, tidak ada kekurangan yang lebih mencolok. Untuk penyelesaian cerita, sebenarnya juga terlalu sederhana. Akan tetapi, hal ini masih bisa dimaklumi mengingat ini adalah karya pertama dari penulis. Tertarik dengan Novel dan Hujan pun Berhenti? Kendati isu yang diangkat dalam cerita ini sedikit terlalu berat bagi remaja, tapi memang bukan berarti hal tersebut tidak mungkin terjadi. Sehingga dari sudut pandang dua karakternya penulis seolah ingin menyampaikan bahwa, besarnya peranan lingkungan hidup dan tempat tinggal kita bisa membawa dampak yang besar juga bagi kita. Bahwa hal seperti ini meskipun jarang, tapi sangat mungkin terjadi pada siapapun. Bahkan ketika mereka masih begitu muda. Terkadang orang tua atau orang dewasa yang ada di lingkungan tidak sehat’ merasa anak mereka akan baik-baik saja, karena belum paham masalah orang tua. Tapi siapa mengira, rupanya perceraian, kekerasan dan semua hal negatif yang kerap terjadi di dalam rumah dan sekitar kita bisa memberikan dampak besar yang merusak kesehatan mental anak. Maka dari itu, melalui buku ini penulis mengajak kita untuk aware akan pentingnya kesehatan mental yang nantinya mempengaruhi kesehatan rohani, jasmani hingga masa depan orang-orang tersayang. Terlepas dari tahun terbitnya yang sudah terlampau lama, dan kisah serupa yang mulai banyak bermunculan. Tapi novel dan Hujan pun Berhenti’ masih layak dan menarik untuk dibaca saat ini. cari tahu novel lain dengan tema yang sama di Gramedia. Grameds bisa mendapatkan novel dan Hujan pun Berhenti juga buku-buku sejenis lainnya di Sebagai SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Inka Itulah mengapa hidup Randu tidak pernah baik-baik saja sejak hari ia kehilangan Rindu. Sampai suatu hari Nadi hadir dan melihat kekeliruan tersebut dalam diri Randu. Nadi mencoba mengembalikan pandangan-pandangan Randu tentang kesalahan di masa lalu, tentang hujan, bahkan tentang kehidupan. Nadi ingin Randu kembali percaya bahwa hujan bukan penyebab kepergian seseorang. Bahwa tidak semua yang terjadi saat hujan turun adalah salah hujan. Sebab hujan sendiri pun tidak pernah meminta dijatuhkan. Ia jatuh ke bumi karena permintaan orang-orang yang ingin menangis, tetapi tidak ingin sendirian. Untuk membaca novel yang berjudul "Bukan Salah Hujan " karya Ummuchan, silahkan download dalam bentuk ebook format file pdf melalui link di bawah ini. DOWNLOAD Baca Novel Bukan Salah Hujan karya Ummuchan Anda juga bisa membaca secara online maupun offline ebook yang berjudul Bukan Salah Hujan yang ditulis oleh Ummuchan. Jika ingin membaca, silahkan klik tombol download di atas. Terima kasih telah berkunjung ke blog ini. Novel Bukan Salah Hujan ini sangat seru untuk dibaca. Untuk ebook menarik lainnya, silahkan kunjungi di sini. Ummuchan Novel Tere Liye adalah seorang penulis yang populer di tanah air. Karya-karyanya selalu masuk kategori best seller, termasuk salah satunya berjudul “Hujan.” Resensi novel Hujan ini berisi ringkasan cerita yang singkat, padat dan jelas. Tujuan suatu buku dibuat resensi adalah sebagai sarana untuk promosi. Di dalam resensi, biasanya dicantumkan sepenggal cerita yang ditulis dengan menarik agar memikat banyak orang untuk membeli buku tersebut karena ingin mengetahui kisahnya secara utuh. Identitas Buku Identitas BukuResensi Novel HujanKelebihanKekuranganSebarkan iniPosting terkait Kategori Keterangan Judul Hujan Penulis Tere Liye Penerbit Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit Januari 2016 Desain Cover Orkha Creative Tebal halaman 320 halaman 20 cm Ukuran 13,5 x 20 cm ISBN 978-602-03-2478-4 Berat buku 500 gram Novel menceritakan tentang Esok dan Lail yang memerankan tokoh utama. Keduanya dipertemukan pasca gunung meletus di tahun 2042. Sedangkan, tokoh pendampingnya ada Maryam yang menjadi sahabat Lail, wali kota beserta istrinya, Claudia, Elijah, ibunya Lail, ibu penjaga asrama dan ibunya Esok. Efek letusan gunung sangat dahsyat karena memporak porandakan hampir seluruh isi bumi dan hanya menyisihkan 10% manusia. Selain itu, cuaca dan iklim menjadi kacau. Esok yang memiliki nama lengkap Soke Bahtera ini merupakan anak muda yang pintar dan jenius. Ketika berumur 16 tahun, ia berpindah ke ibukota untuk meneruskan sekolah. Akhirnya, ia bisa membuat mobil terbang untuk pertama kali. Lail adalah tokoh wanita yang sederhana, tinggal di panti sosial, menjadi relawan kemanusiaan dan mengenyam pendidikan di sekolah perawat. Ia menyimpan perasaan cinta yang mendalam selama bertahun-tahun kepada Esok, namun tidak bisa diungkapkan. Esok sendiri tidak memiliki waktu lebih walau hanya sekedar menemani atau menghubunginya karena kesibukannya. Cerita dengan latar di tahun 2042-2050 ini mengangkat genre science-fiction. Di dalamnya terdapat bumbu-bumbu kisah percintaan remaja. Selain itu, juga menceritakan dunia masa depan yang penuh teknologi canggih. Peran manusia sudah digantikan dengan teknologi dan ilmu pengetahuan. Manusia semakin dimanja dengan teknologi yang ada, tidak perlu memasak, menjahit dan mengerjakan aktivitas lainnya. Namun, manusia tidak bisa lepas dari kodratnya memiliki berbagai jenis perasaan seperti sedih, cinta, senang, rindu, benci dan lain-lain. Inilah yang menimbulkan konflik dalam cerita. Pertama-tama, diawali dengan kedatangan Lail yang akan memodifikasi ingatannya di pusat terapi saraf. Saat ditanya, ia menjawab ingin melupakan tentang hujan. Kemudian, Lail menceritakan tentang kehidupannya dari terjadinya bencana alam sampai tiba di pusat terapi syaraf kepada Elijah yang merupakan paramedis senior. Kelebihan Topik yang diangkat dalam cerita dikemas dengan bahasa yang ringan dan gampang dipahami. Meskipun cukup tebal halamannya namun alurnya tetap bagus, sesuai jalan cerita, tidak dipanjang-panjangkan ataupun diperlambat sehingga tidak membosankan. Ada beberapa bagian yang ceritanya dipercepat. Jalan ceritanya sulit untuk ditebak sehingga membuat pembaca penasaran. Banyak kejutan-kejutan menarik yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan. Contoh, terjadinya gunung meletus menyebabkan musim dingin berlangsung panjang. Akibat campur tangan manusia, kini cuaca berubah menjadi musim panas dan menimbulkan malapetaka. Tidak ada orang yang tahu kapan musim panas akan berakhir. Hujan pun tidak kunjung turun membasahi bumi. Hal-hal tersebut mampu melambungkan imajinasi dari pembaca. Ditambah lagi kehadiran berbagai teknologi canggih seperti anting-anting yang berfungsi untuk pemandu online, kendaraan tanpa sopir, alat komunikasi yang ditanam di tangan dan masih banyak lagi lainnya. Semua benda-benda tersebut tampak nyata dan seolah benar-benar ada di masa depan. Ketiadaan sinopsis pada sampul belakang dan daftar isi mengundang daya tarik pada novel karena sukses membuat semua orang penasaran untuk mengikuti sampai akhir. Kekurangan Karakter Lail dalam cerita kurang kuat karena hanyalah gadis cengeng yang lemah dan tidak memiliki inisiatif. Tanpa adanya Maryam, Lail tidak mungkin mencapai keberhasilan. Alangkah baiknya, sebagai tokoh utama, Lail digambarkan sebagai seorang inisiator bukan pengikut. Meskipun dalam cerita ini hasilnya bagus. Semua aspek yang terkandung pada cerita hanya seputar ilmu pengetahuan dan teknologi saja tanpa menyinggung agama. Meskipun penulis telah menyebutkan bahwa secanggih apa pun teknologi itu tidak bisa menandingi kekuasaan dari Tuhan. Namun, sangat disayangkan tidak dijumpai aktivitas keagamaan seperti berdoa maupun beribadah. Alhasil, pembaca tidak mampu menebak agama dari masing-masing tokoh sehingga terasa ada yang janggal. Selain itu, masih ditemukan adanya typo. Ada juga kalimat yang menjadikan pembaca bingung. Contohnya pada halaman 120 ditulis bahwa Lail dan Maryam akan ditugaskan pada Sektor 3. Sedangkan, di halaman 135 tertulis Lail dan Maryam akan berangkat ke Sektor 4 untuk penugasan pertama. Semoga untuk kedepannya bisa diperbaiki kembali sebelum dicetak. Salah satu tanda bahwa novel itu bagus dan berkualitas adalah penulis bisa memunculkan keinginan dari pembaca untuk terus mengikuti cerita sampai tamat karena tidak mudah diterka kelanjutannya. Resensi novel Hujan ini membuktikan kesuksesan Tere Liye dalam mempengaruhi pembaca. sumber Harga Ready Mix Bagi pecinta novel, pasti tidak asing lagi dengan nama Tere Liye. Sebagai salah satu penulis populer Indonesia, Tere Liye telah banyak menulis novel best seller yang sangat digemari para pembaca khususnya anak muda. Salah satu nya adalah novel berjudul Hujan. Dilansir dari Google Books, Novel Hujan diterbitkan pada Januari 2016 oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Mengangkat genre science fiction, novel ini menceritakan kisah persahabatan menjadi cinta antara tokoh Lail dan Esok dengan latar waktu tahun 2042 hingga 2050. Karena kisahnya yang tidak biasa, novel ini berhasil memperoleh rating 4,38 dari 5 di situs buku Goodreads. Sebagai seorang book lovers, pastinya novel ini layak djadikan salah satu book-list yang harus Anda baca. Bila Anda masih ragu untuk membaca buku ini, simak sinopsis novel Hujan karya Tere Liye ini Sinopsis Novel Hujan Tere Liye Pada 2042, dunia telah memasuki era di mana peran manusia telah digantikan oleh ilmu pengeahuan dan teknologi canggih. Cerita berfokus pada karakter Lail, gadis berusia 13 tahun, yang pada hari pertamanya di sekolah harus mengalami bencana gunung meletus dan gempa dahsyat. Bencana ini mnegahancurkan kota tempat tinggalnya serta merenggut nyawa kedua orangtuanya. Beruntungnya, seorang pemuda berusia 15 tahun bernama Esok datang menolong dan menyelamtakan Lail. Tidak seperti Lail, Esok masih memilki seroang ibu. Namun, akibat bencana tersebut, kedua kakinya harsu diamputasi. Sejak peristiwa itu, hubungan Lail dan Esok menjadi dekat layaknya kakak adik yang tak terpisahkan. Selama setahun setelah bencana tersebut, mereka berdua tinggal di pengungsian. Mereka kerap membantu petugas pengungsian sehingga membuat banyak orang di pengungsian mengenal mereka. Tak lama kemudian, Pemerintah mengumumkan bahwa tempat pengungsian mereka akan segera ditutup. Hal ini membuat Lail dan Esok terpisah. Setelah itu, Lail tinggal di panti sosial sedangkan Esok menjadi anak angkat oleh salah satu keluarga. Selama tinggal di panti sosial, Lail berteman akrab dengan Maryam, teman sekamarnya yang ceria, lucu, dan penuh semangat. Meskipun Esok dan Lail telah terpisah, mereka telah menentukan jadwal pertemuan setiap sebulan sekali. Pertemuan ini pun menjadi momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh Lail. Pada awalnya, semua berjalan lancar. Ketika mereka berdua bertemu, mereka kerap berbagi xerita seputar aktivitas atau kegiatan masing-masing. Sayangnya, jadwal pertemuan mereka harus berubah lantaran Esok harus meneruskan pendidikan di Ibukota. Hal ini membuat mereka hanya bisa bertemu di libur semester. Lail berusaha menyibukkan diri. Bersama Maryam, mereka bergabung menjadi relawan di sebuah organisasi dengan status sebagai relawan paling muda. Tak hanya yang termuda, mereka berdua juga mengukir prestasi. Kala itu, mereka berdua ditempatkan pada sektor 2 dimana ada dua kota kembar yang terletak di hulu dan hilir berjarak 50 kilometer. Saat itu, bendungan di hulu retak sehingga dikhawatirkan akan jebol dan menghancurkan dua kota tersebut. Berkat aksi heroik Lail dan Maryam, mereka bisa menyelematkan kota itu dan mendpatkan penghargaan Kesibukan Lail mampu membantunya mengalihkan rasa rindunya terhadap Esok. Sayangnya, lambat laun, Lail dan Esok menjadi jarang berkomunikasi dan hubungan keduanya pun menjadi renggang. Singkat cerita, Esok terlibat dalam projek kapal luar angkasa yang akan membawa penduduk bumi ke luar angkasa untuk menghindari bencana dahsyat yang akan melanda bumi kelak. Sayangnya, tidak semua penduduk bumi bisa pergi karena yang bisa pergi dipilih secara acak. Esok sendiri telah memiliki dua tiket. Suatu hari, ayah angkatnya yang juga seorang walikota, meminta agar Esok memberikan satu tiket untuk anak perempuannya, yaitu Claudia. Hal ini pun menimbulkan kesalahpahaman. Lail telah cukup dewasa untuk memahami bahwa Ia memiliki perasaan terhadap Esok. Namun, di sisi lain, Ia juga membutuhkan kepastian. Sehari sebelum pengumuman dari pemerintah, tidak ada kabar dari Esok. Hal ini membuat perasaan Lail menjadi kacau. Ia pun memutuskan unuk masuk ke ruangn modifikasi ingatan dengan tujuan untuk menghilangkan semua beban pikirannya termasuk kenangan tentang Esok. Ternyata Esok tengah melakukan proses pemndahan data sehingga ia tidak sempt memberikan kabar kepada Lail. Sayangnya, proses pemindahan data tak bisa dihentikan. Esok telah terlambat. Lantas bagaimana kelanjutan cerita mereka kelak? Akankah Lail akan melupakan sosok Elok termasuk segala kenangan yang telah mereka lalui? Penasaran? Baca kelanjutan kisahnya di Novel Hujan karya Tere Liye. Kutipan Penuh Makna dalam Novel Hujan Tere Liye Tere Liye dikenal sebagai penulis yang kreatif dan kerap menelurkan kutipan-kutipan yang menggugah jiwa. Kutipan-kutipan yang demikian, muncul juga dalam novel karyanya, yakni "Hujan". Adapun, beberapa contoh kutipan yang indah dalam novel Hujan karya Tere Liye ini, adalah sebagai berikut “Karena kenangan sama seperti Hujan. Ketika dia datang kita tidak bisa menghentikannya. Bagaimana kita akan menghentikan tetes air yang turun dari langit? Hanya bisa ditunggu hingga selesai dengan sendirinya.” “Hidup ini juga memang tentang menunggu. Menunggu kita untuk menyadari kapan kita akan berhenti menunggu.” “Orang kuat itu bukan karena dia memang kuat, melainkan karena dia bisa lapang melepaskan.” 100% found this document useful 4 votes10K views2 pagesDescriptionini hanyalah tugas dari sekolah, walaupun masih dalam tahap perkembanganOriginal TitleRingkasan novel hujanCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 4 votes10K views2 pagesRingkasan Novel HujanOriginal TitleRingkasan novel hujanDescriptionini hanyalah tugas dari sekolah, walaupun masih dalam tahap perkembanganFull description HomeBukuNovel & SastraNovel RemajaAtur jumlah dan catatanNovel BUKAN SALAH HUJAN OLEH UMMUCHANKondisi BaruMin. Pemesanan 1 BuahEtalase Novel RemajaJudul BUKAN SALAH HUJAN - UMMUCHANPengarang UMMUCHANPenerbit GRASINDOEdisi Juni 2018Halaman 235Kondisi BaruBahasa IndonesiaRINGKASAN "Itulah mengapa hidup Randu tidak pernah baik-baik saja sejak hari ia kehilangan Rindu. Sampai suatu hari Nadi hadir dan melihat kekeliruan tersebut dalam diri Randu. Nadi mencoba mengembalikan pandangan-pandangan Randu tentang kesalahan di masa lalu, tentang hujan, bahkan tentang kehidupan. Nadi ingin Randu kembali percaya bahwa hujan bukan penyebab kepergian seseorang. Bahwa tidak semua yang terjadi saat hujan turun adalah salah hujan. Sebab hujan sendiri pun tidak pernah meminta dijatuhkan. Ia jatuh ke bumi karena permintaan orang-orang yang ingin menangis, tetapi tidak ingin sendirian."Ada masalah dengan produk ini?ULASAN PEMBELI

ringkasan novel bukan salah hujan